JIKA berjerawat saat remaja, kemungkinan Anda sudah mendengar beragam nasihat, mulai dari sering-sering membersihkan wajah hingga mengurangi asupan cokelat. Akan tetapi, anjuran-anjuran tersebut kemungkinan hanyalah mitos semata. Berikut beberapa mitos lain yang bisa membantu Anda menangani jerawat di usia dewasa.
Orang dewasa tidak diserang jerawat lagi
Hal ini tidak benar adanya. Survei-survei telah menemukan sejumlah besar orang dewasa yang masih berjerawat di usia 30-an, 40-an, dan bahkan 50-an. Jerawat di usia 36 mungkin kelihatan berbeda (cenderung berupa bulatan merah di sekitar mulut dan rahang) dengan usia 16 (cenderung berupa bintik putih dan hitam yang tersebar di seluruh kening, hidung, dan pipi). Meskipun tampilannya berbeda, keduanya tetap saja jerawat.
Hal ini tidak benar adanya. Survei-survei telah menemukan sejumlah besar orang dewasa yang masih berjerawat di usia 30-an, 40-an, dan bahkan 50-an. Jerawat di usia 36 mungkin kelihatan berbeda (cenderung berupa bulatan merah di sekitar mulut dan rahang) dengan usia 16 (cenderung berupa bintik putih dan hitam yang tersebar di seluruh kening, hidung, dan pipi). Meskipun tampilannya berbeda, keduanya tetap saja jerawat.
Makan cokelat dan minum soda picu jerawat
“Kontroversi diet terhadap jerawat terus berlanjut,” terang Amy Derick, MD, FAAD, seorang dermatolog dari Great Barrington, Illinois.”Ide bahwa cokelat dan kafein menyebabkan jerawat belum pernah benar-benar terbukti,” tutur Derick, seperti dikutip situs webmd.com. Beberapa studi, terang dia, telah menunjukkan bahwa produk susu kemungkinan memengaruhi jerawat, karena adanya hormon dan bakteri dalam susu.”Tapi datanya tidak kuat. Dan saya tidak menganjurkan seorang perempuan berusia 30 untuk mengurangi asupan susu yang sangat diperlukan untuk kesehatan tulang,” tegas Derick.
“Kontroversi diet terhadap jerawat terus berlanjut,” terang Amy Derick, MD, FAAD, seorang dermatolog dari Great Barrington, Illinois.”Ide bahwa cokelat dan kafein menyebabkan jerawat belum pernah benar-benar terbukti,” tutur Derick, seperti dikutip situs webmd.com. Beberapa studi, terang dia, telah menunjukkan bahwa produk susu kemungkinan memengaruhi jerawat, karena adanya hormon dan bakteri dalam susu.”Tapi datanya tidak kuat. Dan saya tidak menganjurkan seorang perempuan berusia 30 untuk mengurangi asupan susu yang sangat diperlukan untuk kesehatan tulang,” tegas Derick.
Stres picu jerawat
Mitos ini kemungkinan mempunyai beberapa fakta di kehidupan sebenarnya, tapi masih sulit untuk diukur secara pasti.”Beberapa studi menemukan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan jumlah jerawat selama mengikuti ujian akhir, tapi belum bisa dipastikan adanya hubungan sebab-akibat,” terang Derick. Tidak semua mahasiswa mengalami penambahan jerawat selama menghadapi masa-masa yang penuh tekanan.”Jadi, stres kemungkinan berperan. Tapi, kami belum melihat ada studi yang menunjukkan bahwa stres bisa memperburuk jerawat.”
Mitos ini kemungkinan mempunyai beberapa fakta di kehidupan sebenarnya, tapi masih sulit untuk diukur secara pasti.”Beberapa studi menemukan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan jumlah jerawat selama mengikuti ujian akhir, tapi belum bisa dipastikan adanya hubungan sebab-akibat,” terang Derick. Tidak semua mahasiswa mengalami penambahan jerawat selama menghadapi masa-masa yang penuh tekanan.”Jadi, stres kemungkinan berperan. Tapi, kami belum melihat ada studi yang menunjukkan bahwa stres bisa memperburuk jerawat.”
Jangan pakai sunscreen karena akan memperparah jerawat
Yang perlu Anda lakukan adalah memilih sunscreen yang tepat. Zat kimia dalam sunscreen, seperti Helioplex, menyebarkan sinar UV melalui rekasi kimia, sehingga bisa menimbulkan bulatan-bulatan akibat panas. Jika Anda rentan berjerawat, gunakan sunscreen fisik seperti zinc oxide.
Yang perlu Anda lakukan adalah memilih sunscreen yang tepat. Zat kimia dalam sunscreen, seperti Helioplex, menyebarkan sinar UV melalui rekasi kimia, sehingga bisa menimbulkan bulatan-bulatan akibat panas. Jika Anda rentan berjerawat, gunakan sunscreen fisik seperti zinc oxide.
Jerawat muncul karena kurang cuci muka
“Studi-studi pada remaja menunjukkan bahwa mencuci muka dua kali sehari lebih efektif dibandingkan hanya sekali, tapi tidak perlu lebih dari dua kali karena justru mengeringkan kulit,” terang Derick. Produk pembersih (cleanser), terang dia, hanya bertahan di kulit selama lima detik.
“Studi-studi pada remaja menunjukkan bahwa mencuci muka dua kali sehari lebih efektif dibandingkan hanya sekali, tapi tidak perlu lebih dari dua kali karena justru mengeringkan kulit,” terang Derick. Produk pembersih (cleanser), terang dia, hanya bertahan di kulit selama lima detik.
Jerawat hanyalah masalah kecantikan semata
Jerawat memengaruhi perasaan Anda terhadap diri sendiri. Selain itu, jika tidak ditangani dengan benar, jerawat bisa meninggalkan bekas luka permanen.
Jerawat memengaruhi perasaan Anda terhadap diri sendiri. Selain itu, jika tidak ditangani dengan benar, jerawat bisa meninggalkan bekas luka permanen.
Anda hanya perlu menunggu dan jerawat akan hilang dengan sendirinya. Sekarang ini, Anda bisa memilih berbagai pengobatan jerawat yang tersedia. Dermatolog bisa membantu Anda memilih perawatan yang tepat. Anda bisa membersihkan jerawat dengan menggosok. Menggosok merupakan hal terburuk yang bisa Anda lakukan.”Menekan dan menggosok kulit akan meninggalkan bekas luka,” terang Derick.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar